“Dan
orang-orang yang berjihad di jalan Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesunngguhnya Allah
bersama orang-orang yang berbuat kebajikan."
(Al-Ankabut: 69)
Kesungguhan dan keluhuran cita-cita. Ya kesungguhan berarti keseriusan, ketelitian, tekun, dan tuntas. Kesungguhan kata Ibnu Qayyim adalah salah satu tanda kesempurnaan kita sebagai manusia,
(Al-Ankabut: 69)
Kesungguhan dan keluhuran cita-cita. Ya kesungguhan berarti keseriusan, ketelitian, tekun, dan tuntas. Kesungguhan kata Ibnu Qayyim adalah salah satu tanda kesempurnaan kita sebagai manusia,
“Kesempurnaan
manusia terlatak pada keluhuran cita-cita yang akan mengangkatnya
ke derajat yang tinggi, dan ilmu yang menunjukinya jalan menuju
kemuliaan itu.”
Kesuksesan dalam hidupmu tergantung kepada sejauh mana kegigihanmu. Dan keuletan adalah jalan paling mudah meraih tujuan.
Ingatlah Allah sejak engkau bangun dari tidurmu, maka Allah akan membimbingmu untuk selalu waspada. Malailah harimu dengan wudhu dan shalat maka Allah akan memutus belenggu setan dari dirimu.”
Penuhi harimu dengan aktivitas; mengasah pikiran, pekerjaan tangan, atau pun fisik, mengkaji berbagai persoalan, dan saat yang lain bersantai dan berkunjung ke sesama suadara.
Kesuksesan dalam hidupmu tergantung kepada sejauh mana kegigihanmu. Dan keuletan adalah jalan paling mudah meraih tujuan.
Ingatlah Allah sejak engkau bangun dari tidurmu, maka Allah akan membimbingmu untuk selalu waspada. Malailah harimu dengan wudhu dan shalat maka Allah akan memutus belenggu setan dari dirimu.”
Penuhi harimu dengan aktivitas; mengasah pikiran, pekerjaan tangan, atau pun fisik, mengkaji berbagai persoalan, dan saat yang lain bersantai dan berkunjung ke sesama suadara.
Buatlah jadwal untuk setiap kegiantan yang akan kamu lakukan. Jika ada yang terlewatkan, berilah sangsi pada dirimu sendiri, misalnya dengan menunda sesuatu yang menyenangkan bagi jiwamu. Sebab menuruti apa yang disukaannya dalam keadaan demikian hanya akan menyebabkan nafsu semakin sulit untuk kamu kendalikan.
Konsumsilah makanan yang sesuai dengan kebutuhan badan kamu, dan bisa memberi kekuatan dan energy yang cukup.
Membaca doa berikut pada pagi dan sore hari,
اللَّهُمَّ
إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ
الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
“Ya Allah aku berlindung kepadamu dari kekhawatiran dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepadaMu dari sifat pengecut dan bakhil, dan aku berlindung kepadaMu dari lilitan hutang dan kezaliman manusia.”
Yakinkan dirimu bahwa kemalasan itu bukan karena kamu mengidap suatu penyakit fisik. Jika sakit, segeralah berobat.
Jika Anda tidak ingin lelah, maka bersusah payahlah sehingga Anda tidak lagi merasakan lelah. Jangan bermalas-malas, tapi jangan pula tergesa-gesa. Sebab, kemalasan menyebabkan kamu tidak bisa melakukan sesuatu, sedangkan ketergesa-gesaan akan menggerogoti kesabaranmu dalam menjalani proses segala urusan.
Ingat, bahwa malas adalah satu sifat orang munafik, “Dan apabila mereka hendak berdiri untuk shalat, mereka beridiri dengan malas.” Allah menghasung agar kita membuang kemalasan dengan cara bersegera dan berlomba mengerjakan kebajikan.
Ingatlah,
bahwa kemalasan adalah penyebab kegagalan. Sebagaimana ketekunan
adalah jalan menuju sukses. Tidak ada orang yang bermalas-malan
melainkan kegegalan adalah hasil yang pasti ia petik. Kemuliaan tidak
akan diberikan kecuali kepada orang yang berhak menerimanya. Dan bukan
kepada orang yang menyia-nyiakan waktunya. Kemalasan adalah kekuatan
bagi setan. Dengannya ia bisa leluasa menjadikan hidupmu mengalami
kemandegan.
Ingatlah segala hal yang bisa memotivasimu untuk terus melanjutkan perjalanan;
Ingatlah segala hal yang bisa memotivasimu untuk terus melanjutkan perjalanan;
“Kemalasan adalah kunci keburukan, melahirkan kefakiran dan hasilnya adalah kehancuran.”
“Tiga hal yang tida bisa dicari jalan penyelsaiannya; kefakiran yang bersatu dengan kemalasan, perdebatan yang dilatarbelakangi kedengkian, dan sakit yang disebabkan karena usia yang sudah renta.”
“Orang yang capai karena melakukan kerja keras bisa tudur nyeyak berbantalkan batu cadas, sedangkan pemalas tidak akan bisa tidur dengan damai meski di atas bantal yang terbuat dari bulu yang halus.”
“Tiga hal yang tida bisa dicari jalan penyelsaiannya; kefakiran yang bersatu dengan kemalasan, perdebatan yang dilatarbelakangi kedengkian, dan sakit yang disebabkan karena usia yang sudah renta.”
“Orang yang capai karena melakukan kerja keras bisa tudur nyeyak berbantalkan batu cadas, sedangkan pemalas tidak akan bisa tidur dengan damai meski di atas bantal yang terbuat dari bulu yang halus.”
*Dikutip dan diterjemahkan dari tulisan DR. Muhammad Fathi.
0 komentar:
Posting Komentar