Alkisah,
seorang pemuda mengatakan kepada Ayahnya,
“Yah, aku
pengen nikah. Aku sudah punya pilihan seorang gadis yang telah membuatku jatuh
cinta.”
Dengan
wajah sumringah si ayah menyahut,
“Ow,,,siapa dan dimana gerangan gadis yang memikat hatimu itu. Ayah akan melamarnya untukmu, sayang.”
“Ow,,,siapa dan dimana gerangan gadis yang memikat hatimu itu. Ayah akan melamarnya untukmu, sayang.”
Keduanya
pun berangkat ke rumah gadis itu. Sesampai di rumah si gadis, si Ayah begitu
terkesima dengan kecantikan si gadis,
“Nak, gadis
seperti dia tidak cocok untukmu. Dia hanya pantas menikah dengan orang yang
sudah berpengalaman seperti Ayahmu ini.”
Si anak
terkejut bukan main mendengar perkataan ayahnya,
“Ayah..! Yang mau menikahi dia itu saya, bukan ayah..!”
“Ayah..! Yang mau menikahi dia itu saya, bukan ayah..!”
Keduanya
pun terlibat cekcok yang berujung di kantor polisi. Setelah polisi mengetahui
sebab persekcokan, seorang polisi ditugaskan untuk menemai mereka mendatangi
rumah si gadis dengan maksud untuk dimintai keterangan. Setelah polisi melihat
si gadis la dhala, dia pun langsung kepincut. Senyumnya itu loh…
“Kalian
berdua memang tidak pantas menikah dengan gadis secantik dia. Dia hanya pantas
untuk pria keren nan maco seperti saya.” Kata polisi bermata jaring itu.
Ketiganya
pun terlibat adu mulut dan hampir terlibat perkelahian. Akhirnya membawa mereka
ke pengadilan. Si gadis diminta datang menghadiri sidang sengketa yang tidak
adil ini.
Si gadis
pun memenuhi panggilan hakim…mak jegagig…begitu si gadis memasuki runag
sidang, pak hakim yang kurang bijak itu pun tak kuasa menahan rasa kepada gadis
itu. Dia terlalu menarik untuk dibiarkan menjadi milik orang lain.
“Demi rasa
keadilan kalian bertiga saya putuskan untuk tidak boleh menikah gadis itu.”
TOK..TOK..TOK..!
Palu sudah
diketuk. Ayah-anak dan pilisi protes keras.
“Begini
saja, saya punya solusi yang adil untuk kalian semua.” Kata gadis itu dengan
lagak sok kemayu.
“Apa itu?”
“Siapa yang
berhasil mengejar dan memegangku pertama kali, maka dialah calon suamiku.”
Mantab…semua
setujuuu.
Gadis itu
berlari. Keempat lelaki naas beradu kencang mengejar si gadis. Saling sikut,
saling jegal, takling, hadang silih berganti, keempat anak manusia bernasib
malang itu jatuh bangun mengejar gadis cantik itu. Ketika tangan mereka telah
hampir memagangnya gadis itu melesat bagai kilat. Ketika ada yang hampir bisa
memeluknya, gadis itu menghindar dengan lihai…Akhirnya keempat lelaki
malang itu jatuh ke dalam sebuah lubang
yang dalam. Keempatnya tiada pernah bisa kembali lagi. Si gadis tertawa di atas
sana,
“Hey…Tahukah
kalian siapa aku?
Hahaha…Aku
adalah dunia. Semua orang mengejarku. Tapi akhirnya mereka bernasib sama
seperti kalian. Masuk kubur sebelum ia benar-benar mendapatkan aku.”
*Dari kitab
Qashshas ‘Allamatni Al-Hayat, Muhsin Jabar, dengan sedikit pengubahan.
0 komentar:
Posting Komentar